Slide 1 Slide 2 Slide 2 Slide 2 Slide 3 Slide 4 Slide 5
Tampilkan postingan dengan label PDF. Tampilkan semua postingan
Diposting oleh http://mimindigenous.blogspot.com/ | 0 komentar

#SedekahRombongan dan Gerakan Filantropi Islam Berbasis Media Sosial

Makhrus Ahmadi

Abstrak

Aktivitas filantropi Islam saat ini berkembang dengan pola gerakan semakin variatif. Salah satunya melalui media sosial dengan beragam bentuk komunitas tertentu yang menghimpun dana filantropi dari masyarakat dan menyalurkannya pada kaum dhuafa yang membutuhkan.
Artikel ini menyatakan #SedekahRombongan sebagai bagian komunitas filantropi dengan mengoptimalkan media sosial baik dalam menghimpun donatur, program, penyaluran donasi dan laporan keuangan dilakukan lewat media sosial dan laman web #SedekahRombongan. Pola gerakan filantropi Islam berbasis media sosial dan komunitas ini, tidak seperti badan atau lembaga bergerak secara legal-formal dikarenakan basis komunitas didasarkan persamaan visi yang hendak diraih.
Rumusan artikel ini, apakah komunitas filantropi islam mampu memanfaatkan media sosial dalam menghimpun dana, membangun kepercayaan donatur, serta bagaimana menjaga kredibitas komunitas melalui program.
Kata kunci :  media sosial, filantropi Islam, #SedekahRombongan

UNDUH PAPER (KLIK DISINI)
Sumber gambar (Klik)


Read more...
Diposting oleh http://mimindigenous.blogspot.com/ | 2 komentar

The Politics of Humanitarian Intervention in the International Realpolitik

Zain Maulana

Abstract
Humanitarian intervention is a controversial action in the contemporary international politics. It has hardly questioned and challenged due to the notion of state sovereignty, and self-national interest. Since 2005, the new doctrine of Responsibility to Protect promise a new approach in humanitarian intervention includes the attempt to minimize self-national interest of the intervenors and the dilemma between sovereignty and human rights protection.

In the international politics, state sovereignty become a problematic notion. States enables to hide from the human rights violations behind the wall of sovereignty. Meanwhile, the notion of sovereignty is likely to understood in a dual-standard manner for most of great states. For example, Russia refuse to intervene Syria due to the state sovereignty reason, while they intervened Georgia and ignore the sovereignty of the state. In addition, United States and France call for intervention to Syria, however, they are likely to ignore the Israeli intervention to Palestinians in Gaza. The international realpolitik encourage the humanitarian intervention seems likely to driven by whether the national interest or related to the range of political influence of great power.

This article will examine premise of the doctrine of Responsibility to Protect as the new basis of humanitarian intervention practices in the international politics with arguing sovereignty as political notion and political instrument of states.

UNDUH PAPER (KLIK DISINI)
Sumber gambar (Klik)


Read more...
Diposting oleh http://mimindigenous.blogspot.com/ | 0 komentar

Krisis Global: Konsolidasi Kapital Atau Titik Nadir Neoliberal?

Noor Afif Fauzi

Beberapa dekade terakhir ini, berita tentang instabilitas, resesi, gejolak, atau fluktuasi ekonomi secara berkala dan semakin sering menjadi headline media dan alur diskursus dominan. Fenomena-fenomena tersebut memunculkan berbagai hipotesis baik dari level mikro (agen) maupun makro (sistemik) mengenai sistem ekonomi neoliberal
Turut andilnya negara (termasuk negara yang dianggap sebagai pusat ekonomi tersebut seperti Amerika Serikat dan Eropa, red) dalam mekanisme penyelesaian krisis dengan memperketat regulasi, memberikan bail out, memperkuat sistem jaminan sosial, dan berbagai bentuk intervensi yang lain menimbulkan dilema tersendiri. Debat klasik antara diktum dasar neoliberal: bahwa pasar, dengan invisible hand-nya, mampu memulihkan diri dan mencapai titik keseimbangan (equilibrium) baru, dengan diktum Keynesian: bahwa negara selalu dibutuhkan dan menggantikan peran pasar kembali mengemuka.
Terlebih dalam era saat ini, ketika dunia sedang mengalami restrukturisasi fundamental yang disebut sebagai globalisasi. Bersama dengan liberalisasi dan finansialisasi, ketiga hal tersebut telah menjadi tren utama dalam kajian dan praktek ekonomi-politik. Selain (diklaim) telah berhasil menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia, ketiga hal tersebut diatas juga memiliki implikasi berupa burst (surut) dalam conjuctur (siklus ekonomi).

Sebuah siklus turunnya perekonomian sering menjelma sebagai krisis yang dianggap wajar dan bahkan sebuah keharusan untuk mencapai keseimbangan baru perekonomian. Namun kehadiran krisis yang semakin sering beberapa dekade belakangan yang diserta dengan intensitas yang semakin meningkat menimbulkan pertanyaan tersendiri: jika memang fluktiasi adalah sesuatu yang alamiah seperti yang dipercaya penganut paham kapitalis, sampai kapan kurva yang ada mampu menahan proses boom-burst ini? Jika suatu saat lower point dari kurva akhirnya jebol, apakah tatanan sistem ekonomi ini akan runtuh sesuai ramalan kaum Marxist? Tanpa ingin terjebak pada perdebatan paradigmatik, tulisan ini mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut.


Read more...
Diposting oleh http://mimindigenous.blogspot.com/ | 0 komentar

Melawan Lupa


Judul                     : Melawan Lupa Sebuah Catatan dalam Dosa
Penulis                  : Makhrus Ahmadi 
Hal                       : 214 halaman
Penerbit                : MIM Indigenous School
Tahun                   : 2010

Buku ini juga berangkat dari sebuah ketertekanan Cak Makrus mengenai suatu hal. kemudian memuncak saat skripsi yang diajukan berujung penolakan sampai tiga kali. Dalam masa penolakan inilah ia kemudian ingin mengumpulkan kembali puzzle-puzzle ingatan, impian dan tindakan yang sudah ia lakukan meski sederhana agar tidak hilang begitu saja. Ia mencoba mengingat semuanya tapi ternyata puzzle-puzzle itu terlalu jauh dan sudah dipungut oleh tetangga yang pemulung yakni si LUPA.

Sederhana yang ingin sampaikan Cak Makrus dalam buku ini bahwa perubahan besar yang sering kita impikan seharusnya dilakukan dari perubahan kecil. Dari yang kecil inilah kita mulai membuat surga-surga perubahan dengan harapan besar dan gila. Senjata yang harus kita persiapkan adalah kekuatan ingatan dan intuisi yang tajam sehingga mampu merekam secara utuh dan lupa itu pun dapat kita lawan dengan kekuatan kita sendiri. Saat lupa sudah menjadi kebiasaan sekaligus watak diri dan sudah mengakar dengan begitu kuat, maka hal tersebut akan merambat ke alam sekitar sehingga akan melupakan segala hal ada di lingkungan dan akhirnya menjadi dosa sosial yang akan terus menghantui.

Silahkan diunduh versi PDF-nya (KLIK! LINK INI).

Read more...
Diposting oleh http://mimindigenous.blogspot.com/ | 0 komentar

Hak Kaum Minoritas*)


Oleh : Makhrus Ahmadi **)

Pekembangan umat islam dibelahan dunia mengalami signifikasi secara kuantitas. Dengan pertambahan kuantitas ini kemudian melahirkan beberapa masalah terkait fiqih ataupun hukum islam yang harus dilakukan dalam melakukan interaksi. Konsep fiqh yang selama ini lebih berorientasikan pada kawasan timur tengah menyebabkan gap dengan daerah yang cenderung berbeda secara kultur, budaya, geograsi, ekonomi bahkan kehidupan sosialnya. Masalah ini lahir dari beberapa kawasan dimana umat islam menjadi kaum muslim minoritas ; misalnya di negara-negara barat.

Menyikapi ragam masalah yang hadir tersbut, maka para ulama pun melahirkan fiqh al Aqalliyat untuk memberikan jawaban yang menekankan pada Maqashid as Syariah sebagai metodelogi. Keberadaan fiqh al aqalliyat atau fiqh minoritas ini sebenarnya tidak berbeda jauh secara keseluruhan dengan fiqh klasik yang sudah kita kenal selama ini. Perbedaannya hanya menempakan maqashid as asyariah sebagai pendekatan bukan hanya sekedar nilai agung dan suci yang tak bisa ditafsirkan lebih luas. Pola kerja fiqh ini hanya ingin menghadirkan islam dalam bingkai pemaknaan dan pemahaman yang lebih luas tanpa harus melangkahi aturan yang ada dalam agama islam. Objek kajian fiqh al aqalliyat  sementara ini masih berada di dunia barat.

Kunci : Fiqh al Aqalliyat, Maqashid as Syariah dan muslim di barat

*) Diskusi MIM Indigenous School tanggal 23 Februari 2013. Bahan diskusi bisa di unduh di link ini (KLIK)
**) Teman-temannya akrab memanggilnya Cak Makrus. Mantan Kabid Organisasi IMM AR. Fakhruddin. 
Read more...