Diposting oleh http://mimindigenous.blogspot.com/ | 0 komentar

Alumni Buka MIM Lampung

Madrasah Intelektual Muhammadiyah (MIM) Indigenous School telah berhasil menancapkan ruang intelektual bagi kaum muda—khususnya kaum muda Muhammadiyah. Fakta tersebut terbukti dengan didirikannya Madrasah Intelektual Muhammadiyah (MIM) Lampung yang didirikan oleh alumni Madrasah Intelektual Muhammadiyah (MIM) Indigenous School yakni saudara Hendri Suseno dan Mohammad Nizar.

Kedua alumni sekaligus Dosen di Universitas Muhammadiiyah Lampung (UM Lampung) ini juga sudah melakukan beberapa pertemuan dan diskusi dengan para kaum muda di kampus yang mereka ampu untuk memapankan konsep kurikulum yang sesuai local wisdom pemikiran kaum muda yang ada di Lampung.  Meksi pun dalam beberapa faktor masih tetap mengacu pada konsep kurikum yang sudah dijalankan di  MIM Indigenous School.

Pada saat perjumpaan dengan beberapa pegiat MIM Indigenous School dua hari yang lalu (15/6/2013), Hendri Suseno mengapresiasi buku “Tak Sekadar Merah” yang telah diterbitkan oleh MIM Indigenous School baru-baru ini. Ia juga menambahkan buku tersebut akan disosialisasikan kepada para mahasiswa di UM Lampung yang dalam training perkaderan DAD IMM-nya bersifat wajib sehingga buku tersebut menjadi pembakar semangat untuk terus konsisten dalam berislam dan sekaligus menjadi insan cendikia.

“siapa tahu buku ini menjadi pemantik bagi kader muda Muhammadiyah di Lampung, tanpa melihat siapa yang menulis tapi apa yang ia tulis. Mudah-mudahan semua bisa berkarya dimana pun ia berada” imbuhnya sebelum berpisah. (cm)


0 komentar: