Madrasah Intelektual Muhammadiyah: Membangun Nalar Kritis, Memecah Paradigma Positivis
Yogyakarta– Bidang Riset dan Keilmuan PC IMM AR
Fakhruddin Kota Yogyakarta usai menyenggarakan training keilmuan
Madrasah Intelektual Muhammadiyah (MIM) bertempat di Pondok Ahmad
Dahlan, Tamanan, Bantul pada Sabtu (23/4).
Kegiatan yang bertema “Membangun Landasan Filosofis Menuju Paradigma Ilmu Emansipatoris”
ini berlangsung selama enam hari, 14 – 23 April. Peserta dalam kegiatan
ini berjumlah 20 orang yang terdiri dari masing-masing komisariat di
IMM AR Fakhruddin. Kegiatan berupa membaca, diskusi dan presentasi
materi. Selama enam hari lamanya peserta diwajibkan untuk mendalami
rangkaian materi yang sifatnya tematik.
MIM merupakan kegiatan
rutin IMM AR Fahruddin yang dihelat setiap setahun sekali. Selain untuk
mengasah perspektif ilmu para kader, tujuan dari training tersebut
merupakan aktualisasi dari trilogi IMM, yakni religiusitas,
intelektualias, dan humanitas. Target peserta MIM adalah kader tahun
kedua komisariat, hal ini untuk menindaklanjut ideologisasi yang telah
berlangusung selama tahun pertama.
“Agar ideologisasi tidak
bersifat doktriner, maka penting untuk membekali kader dengan keilmuan
berbasis filososfis untuk membangung daya critical thinking.
Maka, ketika ada hal yang tidak sesuai di Organisasi maupun
persyarikatan, kader mampu merespon dengan nalar kritis,” tegas Dewi.
Rangkaian
materi yang didalami oleh peserta MIM hampir seluruhnya bersifat
filosofis. Dimulai dari pengantar filsafat ilmu, periodesasi filsafat
dari klasik hingga kontemporer, sosiologi, pemikiran Islam kontemporer,
aliran tologi Islam, hingga pemikiran tokoh-tokoh bangsa. “Dengan tema
yang ada, tujuannya kami ingin memecah paradigma postitivisme dalam
keilmuan, agar kader memiliki keberpihakan di setiap disiplin ilmu yang
digeluti. Keberpihakan yang sesuai amanat Al-Ma’un,” ujar Dewi, selaku
Kabid Riset dan Keilmuan IMM AR Fakhruddin. (ds)
Sumber : suaramuhammadiyah.com
0 komentar: