Menggugat Tuan Presiden (E-Book)
Sejatinya, kehidupan berbangsa dan bernegara adalah bentuk kehidupan
dalam berproses dan berkontribusi. Bentuk proses tersebut dapat dilakukan
secara kreatif dan tidak musti sama satu dengan yang lainnya. Sebab hakikat
dari proses tersebut adalah bagaimana memberikan efek positif dalam membangun
kesadaran bersama dan berkontribusi. Inilah yang patut direspon secara lebih
cepat dan tepat oleh para kaum muda, dimana lingkungannya sangat akrab dengan
tradisi kehidupan kreatif. Apalagi,
dunia kreativitas kedepan akan selalu menemukan banyak ruang akibat
keterbukaan, pemahaman dan pandangan masyarakat—dan negara.
Hadirnya buku “Menggugat Tuan Presiden” yang dieditori salah satu pegiat
MIM Indigenous School yakni Makhrus Ahmadi beberapa waktu lalu, adalah salah
satu cara-cara kreatif dalam mendorong kaum muda untuk bisa berkontribusi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Buku ini patut menjadi sumber bacaan
tambahan bagi kaum muda atau mahasiswa, pemerintah dan masyarakat agar dapat
sama-sama mengetahui kegelisahan lain dalam memandang diri dan proses berbangsa
dan bernegara dari sudut pandang—yang tidak selalu sama.
Berhubungan
buku ini tidak diperjualbelikan, akibat kesepakatan dalam
para penulis dalam buku ini, sehingga buku ini disebarkan secara gratis
kepada
beberapa rekan dan tokoh di Jogja dan Purwokerto. Hal tersebut
didasarkan pada
upaya para penulis untuk mendorong kesadaran bersama sesama anak bangsa
agar
dapat berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka,
hadirnya E-book buku Menggugat Tuan Presiden ini adalah salah satu
saran dari beberapa pihak agar buku ini dapat dibaca oleh khalayak luas.
Sekalipun, versi E-book ini tidak sama dengan versi cetaknya. Namun,
secara
konten isi tidak mengalami perubahan yang mendasar. Semoga dengan adanya
versi
E-book ini dapat mendorong gagasan dan gerakan kreatif yang lebih luas
oleh
kaum muda.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para penulis, FAI UMP, Makhrus
Ahmadi selaku editor, pendesign cover Alief Yoga DH, para pegiat MIM Indigenous
School: Aditia Taruna MS, Halim Sedyo Prasojo, Aminuddin Anwar, Muhammad
Rifandi, Farhan Lutfi, Janan Febrianto, Husnuzzhan Albadry, Rijal Ramdani, Jenal
Nurfalah, Indro T., Muji Suseno dan semuanya. Serta Rangkang Education yang
selalu menjadi rekan progresif selama ini.
Abadi perjuangan..
cara download e-book nya gimana ya bang?
BalasHapusItu tinggal klik dibawah gambar mas.
Hapusterima kasih ,salam IMM Sumbawa Barat NTB
BalasHapusTerima kasih kembali. Abadi perjuangan.
Hapus