Diposting oleh http://mimindigenous.blogspot.com/ | 0 komentar

IMM Kurang Radikal


MIM Indigenous School—dalam rangka mengupgrad kepasitas intelektual dan menjalin silaturrahim, mengadakan safari intelektual dengan tokoh Muhammadiyah. Pertemuan dengan Said Tuhuleley Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah  di Kantor MPM PP Muhammadiyah Jl. Ahmad Dahlan Yk (Jumat, 18/6/2013) menyambut positif kegiatan ini, sebab dengan mempererat silaturrahim dengan level pimpinan Muhammadiyah, kaum muda Muhammadiyah bisa mengimbangi visi keteladanan yang diajarkan oleh Kyai Dahlan sekaligus mencari jalan bersama untuk berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan masyarakat.

Terkait gerakan mahasiswa yang mulai kelesuan gerakan. Dimana ketidaksabaran untuk memasuki struktur menyebabkan gerakan mahasiswa terjebak dalam kungkungan partai politik tertentu. Jika terjadi hal demikian, menurut Said radikalitas gerakan akan menjadi taruhan, apakah untuk membangun komitmen gerakan ataukah menyetujui mandat partai politik.

“Di IMM dulu sempat ada harapan yang baru, ketika Piet Haidir menjabat ketua DPP IMM. Ia membawa maju IMM ketengah pusaran gerakan, dimana persoalan kebangsaan menjadi titik konsentrasi gerakan” jelas Said Tuhuleley. Ia pun menjelaskan saat ini IMM terlalu terlalu soft dalam gerakannya sehingga menyebabkan kurang radikal. Sehingga kedepan dibutuhkan kader yang benar-benar tulus untuk mengabdikan diri membawa arus gerakan IMM kembali ketengah, tertunya dengan membangun semangat radikal. Radikal dalam memahami dan menyelesaikan persoalan kebangsaan.

“Ketua Umum Muhammadiyah yang kader IMM saja radikal, tapi IMM malah terlalu soft gerakannya. Radikal tetap harus ada, jangan menjadi tua sebelum tua” imbuh Said Tuhuleley.

Sikap radikal baginya bisa dilakukan dengan tradisi membaca, menulis dan pembagian tugas kerja. Lebih jauh, ia memberikan catatan bahwa training yang ada di IMM sudah cukup bagus, hanya saja perlu penegasan materi, khususnya cara menyelesaikan persoalan masyarakat. Hal tersebut dianggap penting karena akan membangun sensitifitas dan tradisi yang berpihak.

“Radikal cerdas, cerdas radikal” pesan Said Tuhuleley terhadap MIM Indigenous School dan kader IMM. 


0 komentar: