Posisi Perempuan dalam Kepengurusan PC. IMM AR. Fakhruddin Kota Yogyakarta
Yogyakarta (26/10) 22 kader pengisi pos PC MM AR Fachruddin Kota
Yogyakarta resmi dilantik. Meskipun terdapat dua kader yang berhalangan
menghadiri ikrar pelantikan, agenda sakral ini tetap berjalan khidmat. Dari komposisi 24 pimpinan ini, terdapat 7 perempuan yang turut
menduduki pos di cabang. 3 orang menduduki sekbid (sekretaris bidang), 2
orang menduduki kabid (ketua bidang) dan sisanya mengisi sekretaris satu dan bendahara.
"Paling tidak dari komposisi tersebut (PC AR Fakhruddin) telah memenuhi kuota 30%." Ujar Noviati Roficoh selaku ketua bidang Immawati.
Menurut Vidya Mar'atusolihah, sekretaris bidang Riset dan Keilmuan, hal ini menunjukkan peningkatan bagi pimpinan sendiri mengingat sebelumnya hanya ada satu kabid perempuan, itupun di bidang Immawati. Dari tahun ke tahun, komposisi kepemimpinan di Cabang AR Fakhruddin memang selalu di dominasi oleh Immawan (sebutan kader laki-laki). Selain ketua umum, beberapa bidang basah yang hampir sulit dijabat oleh Immawati (sebutan kader peremluan) antara lain Hikmah, Kader dan Keilmuan. Dari keempat posisi tersebut, Ketua umum dan Hikmah yang belum pernah dijabat oleh Immawati.
Upaya affirmative action telah dilakukan sejak periode Farkhan Lutfi melalui pendirian Sekim (Sekolah Immawati) yang waktu itu diinisiasi oleh Immawati Fifin selaku Kabid Immawati. Namun, faktanya secara kuantitas dominasi Immawan masih berlanjut hingga hari ini dalam struktural PC. Hal ini sangat disayangkan oleh Ahsani Soleha, salah satu pendiri Forum Kajian Gender, Alena, yang juga merupakan peraih predikat Immawati terbaik di Sekim periode 2013/14. Menurut Ahsani, faktor minimnya kepemimpinan di struktural Cabang AR salah satunya adalah ketidakpercayaan terhadap kualitas perempuan, sehingga dalam proses pemilihan sendiri telah bersifat patriarkis.
"Paling tidak dari komposisi tersebut (PC AR Fakhruddin) telah memenuhi kuota 30%." Ujar Noviati Roficoh selaku ketua bidang Immawati.
Menurut Vidya Mar'atusolihah, sekretaris bidang Riset dan Keilmuan, hal ini menunjukkan peningkatan bagi pimpinan sendiri mengingat sebelumnya hanya ada satu kabid perempuan, itupun di bidang Immawati. Dari tahun ke tahun, komposisi kepemimpinan di Cabang AR Fakhruddin memang selalu di dominasi oleh Immawan (sebutan kader laki-laki). Selain ketua umum, beberapa bidang basah yang hampir sulit dijabat oleh Immawati (sebutan kader peremluan) antara lain Hikmah, Kader dan Keilmuan. Dari keempat posisi tersebut, Ketua umum dan Hikmah yang belum pernah dijabat oleh Immawati.
Upaya affirmative action telah dilakukan sejak periode Farkhan Lutfi melalui pendirian Sekim (Sekolah Immawati) yang waktu itu diinisiasi oleh Immawati Fifin selaku Kabid Immawati. Namun, faktanya secara kuantitas dominasi Immawan masih berlanjut hingga hari ini dalam struktural PC. Hal ini sangat disayangkan oleh Ahsani Soleha, salah satu pendiri Forum Kajian Gender, Alena, yang juga merupakan peraih predikat Immawati terbaik di Sekim periode 2013/14. Menurut Ahsani, faktor minimnya kepemimpinan di struktural Cabang AR salah satunya adalah ketidakpercayaan terhadap kualitas perempuan, sehingga dalam proses pemilihan sendiri telah bersifat patriarkis.
Seolah mendukung, anggota Alena yang lain mengimbuhkan tentang
keheranannya terhadap kaderisasi yang berlangsung. "Cukup aneh ketika
kaderisasi hanya melahirkan pemimpin laki-laki, berarti ada yang
bermasalah disini, dan semakin bermasalah ketika ini dianggap hal yang
lazim." Ujarnya. (set)
Sumber : repost dari Facebook Dewi Stya (klik)
0 komentar: