Buku Menggugat Tuan Presiden di Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Ada banyak cara masyarakat
mengekspresikan aspirasi terhadap pemimpinnya. Tidak terkecuali masyarakat
kampus yakni mahasiswa yang erat tradisi intelektual, sehingga menyampaikan
aspirasi mahasiswa tidak selamanya mengunakan aksi unjuk rasa. Kini, saat iklim
demokrasi yang kian kondusif dan media yang semakin terbuka. Penyampaikan
aspirasi juga dapat dilakukan dengan cara kreatif yakni dengan cara menulis
buku. Baru-baru ini, mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas
Muhammadiyah Purwokerto menerbitkan buku berjudul “Menggugat Tuan Presiden”.
Buku ini merupakan kumpulan surat mahasiswa jurusan PAI UMP terkait masalah
pendidikan di Indonesia yang ditujukan kepada Presiden Jokowi.
Menurut Anjar Nugroho, S.Ag.,
M.S.I selaku Wakil Rektor III UMP sebagaimana tertuang dalam prolog buku
Menggugat Tuan Presiden ini. Bila Presiden Jokowi membaca buku tersebut, ia
akan menemukan dua hal: pertama,
Presiden Jokowi harus berterima kasih kepada seluruh mahasiswa yang dengan
berani menulis buku. Sebab, melalui buku ini presiden akan lebih tahu tentang
harapan tulis rakyatnya. Kedua,
presiden harus menjawab isi surat tersebut dengan berbuat baik untuk Indonesia.
Bahkan dalam testimoninya Dekan FAI UMP Ibnu Hasan, S.Ag., M.S.I. mengapresiasi
terbitnya buku ini dengan harapan dapat menjadi bahan renungan dalam mengurus
negara dan melayani rakyat.
Awal mula terbitnya buku
Menggugat Tuan Presiden berawal dari proses perkuliahan Aplikasi Komputer
Pendidikan. Dimana kumpulan surat yang ada dalam buku tersebut merupakan bagian
soal pada Ujian Tengah Semester (UTS) yang sudah dilaksanakan beberapa waktu
yang lalu. Sekalipun, harus diadakan proses editing secara lebih detail untuk
mengamakan persepsi dan tema agar menjadi buku dengan kesatuan yang utuh.
Selain itu, biaya pencetakan buku ini merupakan hasil iuran para mahasiswa dan
support MIM Indigenous School-Rangkang Education. Sehingga buku ini terbebas
dari beragam bentuk
kepentingan politik pihak manapun.
“Pengambilan judul buku tersebut
lebih didasarkan pada gugatan perasaan terhadap presiden, yang tidak bisa lagi
dipendam sendirian agar sama-sama memberikan kontribusi positif terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara. Setidaknya, dilakukan dengan cara terkecil
dari diri sendiri” papar Makhrus Ahmadi selaku editor buku dan pengampu
matakuliah ini. Sehingga harapan terbitnya buku ini dapat mendorong para mahasiswa UMP untuk bisa sama-sama
terlibat aktif dalam aksi kreatif yang kini marak dikalangan kaum muda dan mahasiswa. (MA)
Kunjungi balik http://immkalteng.blogspot.com/
BalasHapusdan http://yandisangdebu.blogspot.com/
Mantaf bro, regane piro
BalasHapusMaaf ini tidak komersilkan. Hanya beredar di Purwokerto saja.
Hapus