Budaya Konsumerisme
Oleh : Aminuddin Anwar*)
”Masyarakat apa yang tidak mengenal keserakahan? Masalah tata
sosial sekarang adalah bagaimana menciptakan sistem dimana keserakahan tidak
begitu menyakitkan; dan itulah kapitalisme.
(Milton
Friedman)
Perkembangan masyarakat dengan adanya berbagai kemajuan memberikan berbagai dampak dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, karena dengan adanya berbagai teknologi serta budaya yang berkembang menjadikan suatu budaya baru yang terjadi dalam masyarakat. Industrialisasi yang semakin berkembang memberikan berbagai dampak dalam kehidupan masyarakat, kapitalis yang merupakan sistem yang berperan memberikan berbagai dampak yang menjadikan manusia/masyarakat sebagai objek dalam rangka mengembangkan sistemnya serta lebih menekankan pada proses produksi, tetapi dalam perkembangan saat ini konsumsi menjadi fokus utama yang menjadi pengembangan dari modal. Konsumsi yang sekarang ini menjadi penekanan dalam sistem yang ada memberikan berbagai dampak karena permainan dari kapitalis, ”...kenyataanya kebutuhan dan konsumsi adalah perluasan dari kekuatan produktif yang diorgasnisir .(Baudrillad)”.
Keadaan
masyarakat yang sekarang ini semakin berubah seiring perkembangan zaman dimana
pengaruh dari budaya konsumerisme yang terjadi di masyarakat dengan adanya
perubahan pola pikir dimana masyarakat sekarang terpengaruh adanya budaya yang
berkembang sehingga sebuah substansi yang ada terkalahkan oleh budaya yang ada
sebuah substansi yang seharusnya merupakan tujuan awal dan utama terkalahkan
dengan adanya dominasi budaya yang berkembang di masyarakat. Budaya merupakan
hasil dari proses sosial yang dilakukan manusia tetapi pada kenyataan sekarang
ini budaya yang ada menjadi pembentuk diri manusia. Batasan tipis antara
kebutuhan dan keinginan yang menjadikan pemikiran masyarakat sekarang ini lebih
kearah keinginan dan budaya atau mode yang sedang berkembang, proses konsumsi
dari masyarakat sekarang ini tidak tergantung pada substansi kebutuhan tetapi
adanya pelekatan mode serta buadaya yang sedang berkembang dalam masyarakat.
Adanya kelas
dalam masyarakat juga dapat dijadikan perkembangan dalam adanya budaya
konsumerisme, adanya kelas sosial memberikan dampak budaya yang seharusnya ada
dalam masing-masing kelas sehingga pelekatan fashion serta mode yang ada
haruslah sesuai dengan budaya yang berkembang pada masing-masing kelas,
sehingga masyarakat kelas atas ketika mereka membeli barang haruslah ber-merk
dan mempunyai kelas sesuai kelasnya. Serta masyarakat yang berada pada kelas
yang lain yang ingin dimasukkan dalam kelasnya haruslah mengikuti budaya pada
kelas yang diinginkan.
Peran media
yang merupakan sarana pengkodean merupakan hal yang menjadikan budaya
konsumerisme dapat berkembang, karena adanya iklan yang berkembang pada
masyarakat yang menjadikan orang tidak berfikir secara rasional kebutuhan
tetapi berdasarkan penerimaan pengkodean yang telah ter-frame dalam pikiran
yang diungkapkan sebagai budaya yang ada dalam masyarakat.
Berbagai hal
yang kita alami sekarang ini tidak terjadi dengan sendirinya tetapi merupakan
proyek yang direncanakan dalam pengembangan sistem kapitalis un tuk melebarkan
sayapnya. Peran budaya yang seharusnya merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa
manusia ternyata berkembang secara kebalikannya karena manusia sekarang
merupakan bentukan budaya yang ada, budaya yang dibentuk pada kenyataanya
merupakan bentukan agen kapitalis yang dibentuk melaluai berbagai media yang
menyampaikan kode kepada manusia yang diterima dan dilakukan oleh manusia.
Kelas sosial yang ada dimanfaatkan oleh kapitalis untuk lebih mengembangkan
sistem yang ada karena adanya motivasi yang diberikan media tentang berbagai
hal untuk mencapai suatu kelas dan peran utama dari media yang dimanfaatkan dan
dapat membentuk wacana dalam masyarakat dan pola berfikir yang dijalaninya.
Perkembangan
budaya konsumerisme yang terjadi seharusnya kita sadari karena hal yang terjadi
dalam masyarakat tersebut menguntungkan para pemilik modal dan memanfaatkan
masyarakat yang menjadi objek. Peran kita sebagai generasi muda seharusnya
mempunyai pikiran kritis untuk menyadari adanya hal ini dan menentang budaya
tersebut karena hanya merugikan bagi kita, serta jangan sampai kita menjadi
orang (agen) yang mendukung dan mengembangkan hal tersebut. Budaya konsumerisme
telah menjadikan mahasiswa lupa dengan posisi mereka sebagai intelektual dan
menjadikan mereka agen yang terjebak dalam posisi tersebut.”Budaya merupakan
bentukan manusia dan dapat dirubah oleh manusia, kesadaran kritis dan proses
transformasi sosial dapat dilakukan untuk merubah keadaan menjadi lebih baik”
*) Mantan Kabid Kader PC IMM AR. Fakhruddin 2008-2009
*) Mantan Kabid Kader PC IMM AR. Fakhruddin 2008-2009
0 komentar: